Berita & Artikel

Home / Berita


Sep 14, 2022 / Lain-lain
Copy Link

ISMUBARISTIK, REALITA DAN ASA (Bagian Pertama)

    Ismubaristik telah menjadi program yang mendapat perhatian bagi sekolah Muhammadiyah di Indonesia. Sebuah program yang lahir di SD Muhammadiyah 7 Antapani telah menarik perhatian bahkan di saat para pakar pendidikan di Muhammadiyah mencari format bagaimana bisa "memanggungkan" Kemuhammadiyahan yang bisa melahirkan dan membentuk "Karakter Kemuhammadiyahan". Karakter Khas yang tercipta dari keinginan untuk menyimbangkan kesadaran ukhrawi dan kemajuan duniawi. Karakter ini hanya bisa terwujud jika Kemuhammadiyahan melalui Ismuba diangkat "Martabatnya" menjadi "Ruh" dalam pembelajaran.  Internalisasi nilai-nilai Islam dengan pendekatan Karakter Kemuhammadiyahan akan menjadi kekuatan dalam meraih keutamaan terbentuknya adab selain ilmu dan ketererampilan. Adab akan membentuk perilaku, sikap, dan kepribadian yang "Ajeg". 

    Tertanamnya budaya antri, tertib, rapi, sabar, disiplin, hormat, dan patuh adalah ciri dari keberhasilan sebuah pendidikan. Apalagi setelah hampir dua tahun ini anak-anak kita "dikuasai hegemoninya" gadget melalui pembelajaran daring. 

    Gadget dengan segala kemewahan dan kecanggihannya telah  memberi dampak positif dan dampak negatif. Dampak negatif tentunya jauh lebih besar yang banyak dikonsumsi anak-anak sebagai sebuah konsekwensi dari dunia baru di alam keterbukaan media sosial. Peran guru Ismubaristik sangat menentukan. Semoga guru Ismubaristik bisa melahirkan generasi berkarakter Islami dan berkemajuan. 

Ismubaristik SD Muhammadiyah 7 Bandung Sebagai Role Model

    Untuk dikatakan sebagai "Role Model" mungkin terlalu mewah buat kita. Walaupun "Ismubaristik"  lahir dari perut Antapani. Ismubaristik adalah sebuah usaha dari "Ijtihad" untuk lahirnya sebuah pembelajaran Al-Islam Kemuhammadiyah (AIK ) atau yang lebih dikenal dengan Ismuba ( Al-Islam,  Kemuhammadiyan, dan Bahasa Arab) yang lebih berdaya melahirkan karakter  kemuhammadiyahan untuk bangsa. Ismuba yang sudah menahun terjebak pada materi, kata-kata, dan retorika belaka. Ismuba hanya kumpulan pernyataan, berita, dan kebanggaan sejarah masa lalu. Ismuba hanya diukur oleh pilihan ganda, yaitu, adalah, dan ialah. Ismuba disampaikan oleh guru yang dianggap kurang bermutu, kurang tepat, kurang layak dan "seabreg" gelar yang tak nyaman disematkan pada guru Ismuba saat itu.

    Sekarang saatnya guru Ismuba bangkit menata diri. Guru Ismuba saatnya bangun dan berlari mengejar mimpi. Guru Ismuba saatnya terbang melejit menggapai prestasi. Saatnya Guru "Ismubaristik" tunjukan "aumanmu". Sambil teriakan kepada semua " Kami guru hebaat!  Kami guru Kuat! Kami guru yang siap mengangkat derajat generasi berbakat!

    Disaat orang lain berjibaku mencari sertifikasi. Disaat guru lain kelelahan mencari tunjangan. Disaat pendidik berlomba mendapatkan P3K. Tetapi disaat itu pula Guru Ismubaristik malah khusyu berkarya, berinovasi,  dan memantaskan diri. 
Mana kemulyaan itu wahai guruku. Disaat orang lain seolah tak yakin esok matahari kan bersinar lagi. Tapi justru Guru Ismubaristik sedang merancang strategi agar "Matahari" itu selalu bersinar dan menyinari setiap hari.
Semoga matahari selalu menyinari semua guru yang melayani sepenuh dan sebening hati. 

__________
Bersambung


Sumber:http://sdm7bdg.sch.id/beritadetail/ISMUBARISTIK,+REALITA+DAN+ASA++(Bagian+Pertama)


Penulis : Iwan Kurniawan, M.Ag.

1 Komentar

  • Admin
    Sep 14, 2022

    Alhamdulillah, semoga ismubaristik semakin maju

Komentar